Wanita, Karir, Pendidikan dan Ibu Rumah Tangga



Seberapa penting peran wanita dalam kehidupan ?
Seberapa penting peran wanita dalam dunia pendidikan ?
Seberapa penting peran wanita dalam dunia karir ?
Atau bahkan wanita hanya mendapat cap sebagai Ibu Rumah Tangga saja ?

Sejak pahlawan wanita yang bernama RA. Kartini bertindak, saat itu juga wanita mendapat kesetaraan hak dengan laki-laki. Wanita bisa bebas sekolah setinggi mungkin, wanita mendapat hak untuk menjadi pemimpin dan yang terpenting wanita adalah sosok manusia mandiri yang telah diciptakan Allah SWT. Dikaruniakan rahim yang kuat sehingga janin dapat tumbuh dalam rahimnya hingga 9 bulan. Melahirkan, membesarkan, mendidik, mengasuh sepenuh hati dapat dilakukan oleh wanita.

Kita belum berbicara godaan, cobaan dan rintangan yang akan dihadapi. Ini baru hal dasar saja yang biasa dilakukan. 

Wanita memang sosok yang sempurna dan luar biasa. Dapat melakukan berbagai macam hal dalam waktu yang bersamaan.

Kalau saja ada wanita diluar sana yang bekerja hingga larut malam dan menitipkan anak pada asisten rumah tangga, lalu pulang ke rumah melihat suami sudah terlelap jangan langsung menyalahkan dirinya. Tapi lihatlah dari sudut pandang yang lebih luas. 

Membagi waktu antara karir, pendidikan, keluarga dan perannya sebagai ibu rumah tangga itu sendiri menurut saya bukanlah hal yang mudah. Mencoba adil dalam setiap hal menuntut kita untuk selalu bersabar dan tidak mengeluh. Karena ini semua diperuntukkan untuk keluarga.

Ibarat pesawat, wanita merupakan co-pilot yang memiliki andil cukup besar dalam menentukann jalannya pesawat. Sehingga ketika pilot sedang berhalangan, co-pilot bisa meng-handle segalanya. 

Karir yang sukses dan mapan, pendidikan yang tinggi dan bergelar, kedudukan yang mapan bukan semata-mata untuk dipamerkan kepada suami. Menunjukkan bahwa dirinyalah yang paling hebat. Tidak! Sama sekali bukan itu tujuan kami para wanita. Karena ini semua diperuntukkan untuk keluarga agar bisa menikmati bersama.

Indah memang bila dibayangkan. Suami mendukung segalanya tanpa mendengar apa kata tetangga tentang keberhasilan istri. Yang kami tahu bahwa kami saling mendukung untuk kebahagiaan bersama.



Oke, sebagai penutup ini ada sesuatuuu...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENYAKIT TIFUS .....BUKAN KARENA KELELAHAN

indahnya kebersamaan

PBL Desa part 1